Mengenal kabupaten Paser ibu kota baru Indonesia

(Comments)

Lambang Kabupaten PaserLambang Kabupaten Paser

Lokasi Kalimantan Timur Kabupaten Paser.svgPeta lokasi Kabupaten Paser di Kalimantan Timur Koordinat: 0°45'18,37"-2°27'20,82" LS 115°36'14,5"-166°57'35,03" BT

Kabupaten Paser adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tana Paser.

Kediaman controleur Belanda di Paser pada tahun 1915
Kantor Bupati Paser.
  • Abad XVI (1516 M), Kerajaan Sadurangas yang kemudian dinamakan Kesultanan Paser, berdiri dan dipimpin oleh seorang wanita (Ratu I) yang dinamakan Putri Di Dalam Petung. Wilayah kekuasaan kerajaan Sadurangas meliputi Kabupaten Paser yang ada sekarang, ditambah dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Provinsi Kalimantan Selatan.
  • 1523 M, Perkawinan Putri Di Dalam Petung dengan Abu Mansyur Indra Jaya (pimpinan ekspedisi agama Islam dari kesultanan Demak) memperoleh empat orang anak, yaitu Aji Mas Pati Indra, Aji Putri Mitir, Aji Mas Anom Indra dan Aji Putri Ratna Beranak.
  • 1607-1644 M, pemerintahan Aji Mas Anom Indra bin Aji Mas Pati Indra.
  • 1644-1667 M, pemerintahan Aji Anom Singa Amulana bin Aji Mas Anom Indra.
  • 1667-1680 M, pemerintah Aji Perdana bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Penambahan Sulaiman.
  • 1680-1730 M, pemerintahan Aji Duwo bin Aji Mas Anom Singa Maulana, diberi gelar Penambahan Adam.
  • 1703-1738 M, pemerintahan Aji Geger bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Sultan Aji Muhammad Alamsyah (Sultan Paser I).
  • 1738-1768 M, pemerintahan Aji Negara bin Sultan Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Sepuh Alamsyah (Sultan Paser II).
  • 1768-1799 M, pemerintahan Aji Dipati bin Panembahan Adam, diberi gelar Sultan Dipati Anom Alamsyah (Sultan paser III).
  • 1799-1811 M, pemerintah Aji Panji bin Ratu Agung, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah (Sultan paser IV).
  • 1811-1815 M, pemerintah Aji Sembilan bin Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Ibrahim Alamsyah.
  • 1815-1843 M, pemerintah Aji Karang bin Sultan Sulaiman Alamsyah, diberi gelar Mahmud Han Alamsyah.
  • 1843-1853 M, pemerintah Aji Adil bin Sultan Sulaiman Alamsyah, diberi gelar Sultan Adam Alamsyah.
  • 1853-1875 M, pemerintahan Aji Tenggara bin Aji Kimas, diberi gelar Sultan Sepuh II Alamsyah.
  • 1897 M, pemerintahan Pangeran Nata bin Pangeran Dipati Sulaiman, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah
  • 1898-1900 M, pemerintahan Pangeran Ratu bin Sultan Adam Alamsyah, diberi gelar Sultan Ratu Raja Besar Alamsyah.
  • 1900-1906 M, pemerintahan Pengeran Mangku Jaya Kesuma, diberi gelar Sultan Ibrahim Khaliluddin (Sultan terakhir).

Kabupaten Paser awalnya adalah Kabupaten Pasir sebagai daerah otonomi Kalimantan Timur yang pengesahannya berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, dengan sebutan Daerah Swatantra Tingkat II Pasir.

Sebelum UU 27 Tahun 1959 ditetapkan, daerah Pasir berbentuk kewedanaan yang berada dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dikeluarkan di Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1959 Nomor C-17/15/3 yang bersifat sementara, dan Penetapan Gubernur Kalimantan Timur tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14.

Lahirnya UU Nomor 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959 memberikan momentum yang sangat penting yakni terlepasnya kewedanaan Batu Besar dari wilayah daerah Swatantra Tingkat II Pasir dan dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Pada tanggal 3 Agustus 1961 Daerah Swatantra Tingkat II Pasir dimasukkan ke dalam Wilayah Kalimantan Timur. Pada tanggal 29 Desember 1961 dilaksanakanlah serah terima oleh Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan, H. Maksid kepada Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Timur, A.P.T. Pranoto di Departemen Dalam Negeri, Jakarta.

Melalui perjuangan Bupati Paser H.M. Ridwan Suwidi dan Wakil H.M. Hatta Garit waktu itu, Kabupaten Pasir berubah nama menjadi Kabupaten Paser yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2007.

Kabupaten Paser merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang terletak paling selatan, tepatnya pada posisi 00 45'18,37" - 20 27'20,82" LS dan 1150 36'14,5" -1660 57'35,03" BT. Kabupaten Paser terletak pada ketinggian yang berkisar antara 0-500 meter di atas permukaan laut.

Batas wilayah Kabupaten Paser adalah sebagai berikut:

Luas wilayah Kabupaten Paser saat ini adalah 11.603,94 km², terdiri dari 10 kecamatan dengan 125 buah desa/kelurahan (data sampai tahun 2008) dan empat buah UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi). Jumlah penduduk pada tahun 2010 mencapai 231.593 jiwa atau memiliki kepadatan penduduk 8 jiwa/km². Kecamatan dengan wilayah terluas di Kabupaten Paser adalah Kecamatan Long Kali, Paser, dengan luas wilayah 2.385,39 km², termasuk di dalamnya luas daerah lautan yang mencapai 20,50 persen dari luas wilayah Kabupaten Paser secara keseluruhan, sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot, hanya seluas 33,58 km² atau 2,89 persen.

Dari segi konstelasi regional, Kabupaten Paser berada di sebelah Selatan Provinsi Kalimantan Timur. Posisinya dilintasi oleh jalan arteri primer (jalan negara/nasional) yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan. Pada bagian timur Kabupaten Paser melintang selat Makassar, dimasa yang akan datang memiliki prospek dan fungsi penting sebagai jalur alternatif pelayaran internasional. Pelabuhan laut utama di Kabupaten Paser, yaitu Pelabuhan Teluk Adang terletak 12 km ke arah utara ibu kota Kabupaten (Kota Tanah Grogot), sedangkan Kota Tanah Grogot berjarak lebih kurang dari 145 km dari Balikpapan atau 260 km dari Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda.

Sungai Kandilo

Secara garis besar Kabupaten Paser dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu:

  • Bagian timur, merupakan daratan rendah, lantai hingga bergelombang. Daerah ini memenjang dari utara ke selatan dengan lebih melebar di bagian selatan yang terdiri dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai. Jalan Negara Penajam-Kedeman-Kuaro dan Kuaro Batu Aji sebagai batas topografi.

Di kabupaten ini terdapat 3 buah sungai besar, antara lain:

Struktur geologi Kabupaten Paser berumur antara metozoik, tertiar dan kuartair. Penyeberangannya adalah sebagai berikut:

  • Wilayah bagian timur, berumur kuarter dan miosen (neogen)
  • Wilayah bagian tengah, berumur meosen bawah (paleogen)
  • Wilayah bagian barat, berumur tersier dan pra-tersier (mesozoik)

Keadaan iklim di Kabupaten Paser banyak dipengaruhi oleh lintang dan topografi wilayahnya. Suhu rata-rata tahunan adalah 25 derajat Celcius, sedangkan rata-rata curah hujan di kawasan ini adalah 222,9 milimeter.

Sejak reformasi 1998 dan pemberlakuan otonomi daerah, Kabupaten Paser pertama kali menggelar pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tahun 2005 dan terpilih Ridwan Suwidi dan Hatta Garit sebagai pemenang pemilu kada untuk masa jabatan 5 tahun. Kemudian pada tahun 2010, pilkada Paser kembali digelar dan pencoblosan dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2010[11] dengan 524 TPS yang diperuntukkan kepada 154.938 pemilih. Dalam mengamankan Pilkada ini, Polres Paser menurunkan 2/3 kekuatannya yang diperkuat 328 personel BKO Polda Kaltim serta 1 pleton Dalmas Polres Penajam Paser Utara. Kemudian pada tanggal 15 Juni 2010, KPU Paser menggelar rapat pleno terbuka penentuan rekapitulasi perolehan suara dan penetapan bupati dan wakil bupati terpilih periode 2010-2015 yang digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser. Berikut ini adalah perolehan suara masing-masing kandidat berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Paser.

Adapun pasangan yang mengikuti Pilkada Paser tersebut adalah sebagai berikut:

Beberapa kecamatan di Kabupaten Paser akan segera memisahkan diri dan membentuk daerah otonom baru yakni Kabupaten Paser Selatan. Usulan pemekaran Kabupaten Muyu Mandobo itu telah disetujui oleh DPRD Provinsi Kalimantan Timur.[13] Kecamatan yang bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi:

Di Kabupaten ada 13 SMA Negeri, yaitu:

  1. SMA Negeri 1 Tanah Grogot
  2. SMA Negeri 2 Tanah Grogot
  3. SMA Negeri 1 Long Ikis
  4. SMA Negeri 2 Long Ikis
  5. SMA Negeri 1 Batu Engau
  6. SMA Negeri 2 Batu Engau
  7. SMA Negeri 1 Kuaro
  8. SMA Negeri 1 Long Kali
  9. SMA Negeri 1 Pasir Belengkong
  10. SMA Negeri 1 Batu Sopang
  11. SMA Negeri 1 Muara Komam
  12. SMA Negeri 1 Muara Samu
  13. SMA Negeri 1 Tanjung Harapan

Selain itu ada juga SMK Negeri yang semuanya berada di ibu kota Kabupaten, yaitu:

  1. SMK Negeri 1 Tanah Grogot, rumpun manajemen, akuntansi, rekayasa perangkat lunak, teknik komputer dan jaringan, dan perkantoran
  2. SMK Negeri 2 Tanah Grogot, rumpun pertanian
  3. SMK Negeri 3 Tanah Grogot, rumpun teknik
  4. SMK Negeri 4 Tanah Grogot, rumpun tata boga, tata busana, perhotelan

Untuk sekolah Islam negeri setara SLTA, ada dua yaitu:

  1. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tanah Grogot
  2. Madrasah Aliyan Negeri Insan Cendekia (MAN-IC) Tanah Grogot

Adapun SLTA swasta ada 23 yaitu:

  1. SMA Muhammadiyah Tanah Grogot
  2. SMA Bina Iman Pasir Belengkong
  3. SMA PGRI 7 Tanjung Harapan
  4. SMA PGRI 25 Muara Sami
  5. SMA Lukman Al Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Kuaro
  6. SMK Al Ikhlas Long Kali
  7. SMK Babussalam Tanah Grogot
  8. SMK Daya Taka Tanah Grogot
  9. SMK Kertanegara Kuaro
  10. SMK Muhammadiyah Long Kali
  11. SMK Muhammadiyah Long Ikis
  12. SMK PGRI 2 Tanah Grogot
  13. SMK PGRI Muara Komam
  14. MA Al Furqon Pasir Belengkong
  15. MA Al Ikhlas Muara Komam
  16. MA Al Ikhsan Tanah Grogot
  17. MA Babussalam Tanah Grogot
  18. MA Bina Islam Tanah Grogot
  19. MA Fathurrahman Batu Sopang
  20. MA Istiqomah Long Ikis
  21. MA Nurul Khair As Adiyah Long Kali
  22. MA Subulus Salam Kuaro
  23. MA Trubus Iman Padang Pengrapat

Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Paser cukup layak untuk dikembangkan sebagai penopang perekonomian daerah. Bahkan, baik objek wisata alam maupun objek wisata sejarah. Beberapa objek wisata di Kabupaten Paser antara lain:[14]

  • Batu Indra Giri
  • Meriam Portugis
  • Kompleks makam raja-raja dari Kesultanan Paser
Currently unrated

Comments

Riddles

22nd Jul- 2020, by: Editor in Chief
524 Shares 4 Comments
Generic placeholder image
20 Oct- 2019, by: Editor in Chief
524 Shares 4 Comments
Generic placeholder image
20Aug- 2019, by: Editor in Chief
524 Shares 4 Comments
10Aug- 2019, by: Editor in Chief
424 Shares 4 Comments
Generic placeholder image
10Aug- 2015, by: Editor in Chief
424 Shares 4 Comments

More News  »

Sekolah doktor itu bukan hukuman! Yuk atur waktumu!

Recent news
2 days, 19 hours ago

Kenapa sekolah PhD butuh waktu lama!?

Recent news

Kali ini kita akan bahas kenapa sekolah PhD itu lama! Tanpa panjang lebar, berikut cara ngeles gw! Maksudnya berikut alasannya! Hope its relate with you!

read more
2 days, 19 hours ago

Using Vertex AI for zero one and two three AI prediction

Recent news

Here is my documentation after learning the introduction of AI in courserERA.

read more
2 weeks, 5 days ago

Neural network with API for pre-trained API

Recent news

Overview

The Cloud Natural Language API lets you extract entities from text, perform sentiment and syntactic analysis, and classify text into categories.

read more
3 weeks, 1 day ago

what is null result

Recent news

Null result in economic is when the output does not supporting your hypothesis

read more
3 weeks, 2 days ago

Big Query in Google cloud - the first small step to become solution architect

Recent news
3 weeks, 2 days ago

Fixing the issue in assumption of OLS step by step or one by one

Recent news

Hi, I want to raise the issue related to know whether your OLS is ok or not. 

read more
1 month, 2 weeks ago

Meaning of 45 degree in economics chart

Recent news

The **45-degree line** in economics and geometry refers to a line where the values on the x-axis and y-axis are equal at every point. It typically has a slope of 1, meaning that for every unit increase along the horizontal axis (x), there is an equal unit increase along the vertical axis (y). Here are a couple of contexts where the 45-degree line is significant:

read more
2 months, 3 weeks ago

More News »

Generic placeholder image

Collaboratively administrate empowered markets via plug-and-play networks. Dynamically procrastinate B2C users after installed base benefits. Dramatically visualize customer directed convergence without